Hai.. kenalin gw dian wijaya. Gw lahir dari pulau bali di kabupaten
jembrana mendoyo. tinggal di desa yeh sumbul. Tulisan gw kali ini berbeda
dengan tulisan yang telah gw posting sebelumnya. Kali ini gw ingin berbagi
pengalaman tentang susahnya menjadi orang tua dalam hal materi. Kenapa gw
bilang begini. Hello guys kamu semua tahu kan istri itu juga butuh materi,
meski cinta telah kita berikan terlebih dahulu. Betul kata lagu itu. Ada uang
abang kusayang. Tak ada uang abang kutendang. Gue artikan ya. Artinya istri akan
lebih sayang dan terlihat ceria dihadapan kita. Dari pada ketika tak ada uang.
Jika tak ada uang memang bener istri tetap sayang tulus ikhlas, tp terlihat
agak layu, sayu matanya seakan-akan menyimpan Tanya. Abang besok kita makan
apa? Cetus istri. Uangx habis. Nah disitulah pertanyaan yang seringkali istri
lontarkan kepada suami. Benar-benar bingung jika sepeserpun kita tak memiliki
uang untuk membeli kebutuhan pokok sandang pangan dan papan. Wal hasil dia akan
bilang nie saya punya sedikit uang cukup buat makan buat besok dan beberapa
hari. Cetar… cetar..
alhmdulillah masih bisa untuk melanjutkan kehidupan rumah tangga dengan bantuan istri. Cukuplah beberapa hari. Nah ketika setelah beberapa hari berlalu disitulah puncak kesabaran istri ketika kita sedang tidak memiliki uang sepeser pun . dengan melakukan banyak berdoa dan berikhtiyar.. 1 hari 2 hari masih saja diuji belum diberi rezeki. Wow harus ekstra sabar lagi. Maw pinjam duit gak bisa kita nanti akan terbiasa meminjam duit dan menyusahkan orang lain. Lalu bagaimana solusinya… berdoalah kawand,, bersabarlah kawand dan bekerja lah kawand yang penting halal.
alhmdulillah masih bisa untuk melanjutkan kehidupan rumah tangga dengan bantuan istri. Cukuplah beberapa hari. Nah ketika setelah beberapa hari berlalu disitulah puncak kesabaran istri ketika kita sedang tidak memiliki uang sepeser pun . dengan melakukan banyak berdoa dan berikhtiyar.. 1 hari 2 hari masih saja diuji belum diberi rezeki. Wow harus ekstra sabar lagi. Maw pinjam duit gak bisa kita nanti akan terbiasa meminjam duit dan menyusahkan orang lain. Lalu bagaimana solusinya… berdoalah kawand,, bersabarlah kawand dan bekerja lah kawand yang penting halal.
Gw adalah seorang pegawai di salah satu instansi pendidikan negeri
di bali, gw honorer yang hanya menunggu gajian bulanan, dan kami tidak bisa
hanya menunggu untuk memiliki uang. Dan akhirnya saudara datang dengan tanpa
sengaja bertemu di jalan. Dan langsung mengajak gw untuk membantu menyelesaikan
pembangunan rumahnya. Kebetulan beliau kekurangan tenaga. Gw akhirnya dengan
semangat menerima tawaran saudara untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan
tukang untuk membangun rumahnya.
Hingga akhirnya gw jadi kuli pada jam setelah ngantor. Pulang dari
ngantor gw langsung banting seragam gw ganti dengan seragam ala kuli, hehe.. dengan
semangat gw berangkat menuju lokasi pembangunan rumah saudara ku.
Pada waktu di tempat lokasi pekerjaan ternyata sudah dimulai dan gw
berada di posisi lantai 2 menunggu timba yang berisi campuran pasir dan semen
untuk ditaruh di diatas.
Lihat gambar di bawah
Dari pekerjaan inilah akhirnya gw mengerti, betapa berat dan
susahnya dulu ortu gw mengais rezeki agar dapat menyekolahkan gw sampai S1. Rasa
beryukur terus aku rasakan sembari bekerja dengan pekerja lainnya.
Yg gw rasakan pada saat gw bekerja adalah punggung sakit otot ku
keram tak terbiasa dengan kerja keras dengan otot karena gw terbiasa bekerja
dengan otak di depan computer/laptop. selama bekerja waktu itu dari jam 3 sore
hingga jam 9 malam wita. Gw malam itu menganggapnya adalah gw telah mendapatkan pengalaman dalam hal
bekerja keras dengan kerjaan kasar. Dan gw sudah mengalaminya. Dan jika kedepan
hari lagi gw gak akan terkejut lagi dengan hal hal kerja kasar seperti ini gw
malah bersyukur dan bersemangat.
dan pada jam 9 tiba gw merdeka pekerjaan sudah selesai gw dapat
duit dari saudara yang lumayan besar RpXXXXX. Gw tetap beryukur. Bisa berikan
uang itu ke istri gw untuk tambahan uang dapurnya. jadi jangan gengsi untuk
bekerja apapun itu yang penting halal dan kamu harus tetap bersemangat.
Catatan penting : menjadi suami itu tugas yang paling tinggi adalah
tanggung jawab dunia dan akhirat bagi istrimu.
PAGI NGANTOR SORE NGULI, JANGAN GENGSI
Reviewed by Pak Yan
on
January 22, 2019
Rating:
beww mamang.. btw bisa nukang juga nih hehehe
ReplyDeleteEnte serius gan?
ReplyDeleteWah saya jadi termotivasi gan,thx sharing nya
Mantaaap ponakan tante.... Smangat jd seorang yg lebih
ReplyDeleteItulah perjuangan hidup..ane pun sempet waktu sd jadi tukang kuli panggul batako. Jual mainan, ngamen .malah jadi pengalaman berharga
ReplyDeleteHidup penuh perjuangan..kalo nuruti gengsi malah gak makan kita.. Masa bodo sama orang yg nyinyir kerjaan kita.. Mereka gak ngasih gaji ke kita.. Selama kerjaan kita halal so lakuin aja..
ReplyDeleteSependapat dengan komentar mas Bagus diatas.
DeleteTerus semangat, mas Dian.